SUV Toyota Laris Manis Saat Pandemi

JAKARTA – Selama masa pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), Toyota melihat SUV justru berhasil menunjukkan hasil postif dibandingkan model lain.

Hal ini disampaikan oleh Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM). Menurutnya, market share beberapa mobil SUV Toyota justru meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

“Ada beberapa model Toyota di SUV yang mengalami peningkatan dari sisi market share. Contohnya Rush, kalau kita lihat walaupun volumenya menurun kontribusinya mencapai 75% dari segmen SUV Toyota. Bahkan penjualan Rush di Mei nomer 2 di Toyota,” ungkapnya.

Tak hanya Rush, Toyota Fortuner pun berhasil mendapatkan hasil postif selama masa pandemi Covid-19. Market share Toyota Fortuner berada di atas 63% yang artinya telah menguasai market share di segmennya.

“Kami melihat tren SUV sangat baik khususnya yang 7-seater. Kalau dulu (Toyota) kuatnya di MPV dan bertahan di Avanza, Innova, Calya sekarang mulai kuat di Rush dan Fortuner. Dari sisi volume penjualan bisa menyumbang besar untuk mempertahankan posisi Toyota di Indonesia,” tegasnya.

Pada segmen SUV, Toyota mengandalkan Rush, Fortuner dan C-HR. Pada bulan Mei, Toyota berhasil menjual sedikitnya 1.738 unit SUV. Jumlah tersebut terdiri dari 1.264 unit Toyota Rush, 465 unit Fortuner dan 9 unit C-HR.

Jumlah ini turun bila dibandingkan dengan bulan April 2020 yang berhasil membukukan 1.965 unit SUV. Pada bulan tersebut, Toyota Rush masih memimpin dengan perolehan penjualan sebanyak 1.549 unit, Fortuner 400 unit dan C-HR 16 unit.

Belum pernah terjadi

Ia pun menambahkan kondisi peningkatan SUV di saat masa krisis sebelumnya belum pernah terjadi. Berdasarkan pengalamannya di krisis tahun 2009, penjualan kendaraan SUV justru merupakan model yang tertekan. Ini karena SUV bukanlah kendaraan mainstream yang menjadi pilihan masyarakat ketika itu.

“Bila ditanyakan apakah pendorong pasar di tahun ini adalah SUV, saya tidak bisa memastikan secara spesifik. Ini karena tidak ada produk yang dirancang 2-3 bulan lalu. Semua produk yang diluncurkan sudah direncanakan sejak 2-3 tahun lalu jadi tinggal menyesuaikan momentum. Jadi bukan hanya produk, tapi timing juga tepat,” tegasnya.

Toyota sendiri saat ini tengah mempersiapkan untuk meluncurkan Fortuner facelift yang sudah diluncurkan di Thailand. Bila melihat sejarahnya, Toyota baru menghadirkan Fortuner setelah pertama kali diluncurkan di Thailand. Namun dengan kondisi SUV yang terbilang cukup postif, bukan tidak mungkin peluncuran akan dipercepat.

Ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show 2020 yang penyelenggaraannya ditunda menjadi bulan Oktober pun mungkin merupakan momen yang tepat. Bukan tidak mungkin Fortuner akan menjadi bintang di ajang tersebut. [AH]

Leave a Reply

Your email address will not be published.